Selasa, 23 Agustus 2011

Internet, 'Ladang Minyak' Para Hacker


detail berita
Ilustrasi (gambar: blogspot)
CALIFORNIA - Jutaan halaman internet yang dibajak dan merugikan jutaan dollar akhir-akhir ini telah membuatnya sebagai 'ladang minyak' bagi para hacker, ungkap sebuah firma keamanan internet.

Seperti yang dikutip dari USA Today, Jumat (12/8/2011), aksi hack ke sekira 8 juta halaman internet akhir-akhir ini, telah dirancang agar dapat mengendalikan komputer pengguna yang terkena serangan tersebut.

Menurut firma keamanan internet, Armorize, serangan dengan metode seperti itulah yang kini sedang berkembang pesat.

"Penyalahgunaan sejumlah situs kecil saat ini telah menjadikan internet sebagai tempat yang lebih berbahaya," ujar Alena Varkocka, analis lab dari firma antivirus Avast.

"Bahkan situs-situs kecil yang tidak terlalu penting dapat melakukan kerusakan besar jika disalahgunakan," tambahnya.

Wayne Huang, Chief Technical Officer di Armorize, mengatakan bahwa sebuah kelompok kecil penjahat menggunakan server di Ukraina untuk melakukan serangan ke beberapa situs dengan mekanisme 'driveby download'.

"Di driveby download, software jahat dimasukkan ke dalam browser web pengguna, yang telah mengakses ke situs yang telah terinfeksi," jelas Huang.

Ditambahkan oleh Huang, bahwa dengan mampu mengendalikan browser pengguna, sang hacker mampu dengan mudah meng-install semua software jahat yang bisa mengambil semua data pengguna, entah itu identitas, pembayaran, akun jejaring sosial, dan lain-lain.

Pihak Google dan Microsoft sendiri mengatakan bahwa mereka secara berkala terus men-scan situs yang terdeteksi aktifitas mencurigakan, dan mengumumkan halaman yang terinfeksi tersebut melalui browser Chrome dan Internet Explorer. Selain itu mereka juga menyediakan panduan gratis dan tool bagi situs untuk mendiagnosa serta membersihkannya.

"Namun banyak dari situs-situs yang terinfeski tersebut tidak dibersihkan dalam waktu cepat, sebagaimana para hacker menggunakan berbagai cara agar software jahat mereka tidak terdeteksi," ungkap Jon Clay, Product Manager di firma antivirus Tren Micro.
(ATA)

lihat sumber : disini